Kamis, 09 September 2010

Muhasabah: RAMADHAN MENGGUGAT

Wahai Manusia,
kehadiranku seolah-olah kalian tunggu
ketika di bulan Rajab kalian berdoa
wahai Allah,
berikan hamba keberkahan Rajab dan Sya'ban
panjangkan umur hamba untuk bertemu Ramadhan

Tapi mengapa,
ketika aku datang kalian hanya berdiam diri
hari demi hari aku bersamamu
sebulan hampir berlalu aku ada disisimu,
kalian hanya bertopang dagu.

Wahai pikiran,
engkau pernah percaya, akulah tamu yang mulia
namun ternyata,
engkau tak mau berhenti berburuk sangka.

Wahai mata,
engkau melihat kedatanganku
engkau melihat keagunganku
namun ternyata,
engkau lebih suka memperhatikan yang lain.

Wahai mulut,
ketika aku datang engkau berkata MARHABAN,
namun ketika aku disisimu
engkau tak mau diam
engkau benyak berbicara seperti biasanya
bukan tentang aku, tapi tentang yang lainnya.

Wahai telinga,
serulingku sungguh amat merdu
syair dan puisiku menyejukkan qalbu
namun ternyata,
engkau lebih suka mendengar yang lain.

Wahai tangan,
sejauh mata memandang
engkau melambai seolah menyambutku
namun ketika aku tiba,
engkau tak pernah berjabat tangan.

Wahai kaki,
semula aku kira engkau akan menyambutku
aku hadir dengan membawa segalanya
namun ketika aku mendekat,
tak sedikitpun engkau melangkah.

Wahai perut,
semula aku mengira engkau rela kosong demi aku
namun ketika waktu Dhuha,
engkau mulai meronta
ketika Asar engkau makin mengiba
ketika maghrib BASMALAH pun kadang lupa
halal haram pun tak kau pedulikan adanya..


Darul Qur'an
17 Ramadhan 1425 H

FIKIH RAMADHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar